Halaman

Sabtu, 10 Desember 2011

Penentuan Kadar Glukosa (Metode GOP-PAP)


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA KLINIK

PENENTUAN KADAR GLUKOSA (METODE GOD-PAP)

No. Praktikum             : II
Nama                           : Dichy Nuryadin Zain
NIM                            : 31108053
Tanggal                       : 7 September 2011


A.    Tujuan
1.      Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan glukosa darah
2.      Mengintrepresentasikan hasil laboratorium yang diperoleh

B.     Alat dan Bahan
Ø       Alat
1.      Spektrofotometer
2.      Clinipette
3.      Tabung reaksi
4.      Rak tabung reaksi
5.      Pipet tetes
6.      Tissue
Ø       Bahan
1.      Serum/Plasma
2.      Reagen Kit Glukosa

C.    Hasil Pengamatan & Pembahasan
Pada praktikum kimia klinik pertemuan kedua adalah menentukan kadar glukosa pada darah. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat menyiapkan pasien untuk pemeriksaan glukosa darah, kemudian mahasiswa dapat mengintrepresentasikan hasil laboratorium yang diperoleh.
Diagnosis untuk kelainan metabolisme karbohidrat, dilakukan dengan mengukurglukosa plasma pada keadaan puasa. Specimen yang digunakan adalah darah vena, tetapi untuk bayi atau pasien yang venanya sukar ditusuk dapat digunakan darah kapiler. Sesudah puasa satu malam nilai glukosa kapiler hanya 2-3 ml/dl lebih tinggi daripada konsentrasi glukosa vena, tetapi sesudah makan nilai glukosa kapiler lebih tinggi 20-30 mg/dl. Dalam menyiapkan pasien untuk suatu pemeriksaan laboratorium, kita harus memperhitungkan faktor-faktor seperti aktivitas fisik pasien, diet, intake obat, merokok dan postur tubuh pasien. Namun dalam praktikum kali ini, sampel yang digunakan diambil dari pasien rumah sakit yang bentuknya sudah dalam plasma darah dan terbebas dari zat-zat yang lainnya, sehingga bias langsung glukosa dalam sampel tersebut.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara mempersiapkan segala alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum ini diantaranya yaitu sampel darah. Darah yang akan digunakan disimpan di dalam tabung darah khusus. Dalam pelaksanaannya harus dengan hati-hati agar darah tidak terkontaminasi oleh zat lain.








Sampel darah (Plasma darah).

Dalam penentuan kadar glukosa ini dilakukan beberapa tahap, diantaranya yakni mempersiapkan larutan baku pembanding (standar) atau kita kenal sebagai larutan Blanko. Larutan blanko diambil dari reagen kit glukosa, dalam hal ini kami menggunakan Spinreact.





   Reagen Kit Glukosa.

Pada dasarnya ada banyak larutan baku standar yang bisa dipakai tergantung dari pabrikan, contohnya seperti merek pabrikan spinreact. Adapun batasan nilai normal yakni dari skala 60-110 mg/dl atau 3,3-6,10 mmol/l. Blanko dimasukkan kedalam tabung reaksi dengan menggunakan alat khusus yakni Clinipette. Clinipette yang digunakan juga mempunyai variasi volume yang bereda-beda. Dalam praktikum ini kami menggunakan clinnipette yang mempunyai ukuran 10 µl dan 1,0 µl. Larutan blanko yang sudah dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian disimpan (inkubasi) selama 10 menit minimal pada suhu 37oC atau 30 menit dalam suhu ruangan (15-25 oC).
Tahap selanjutnya yakni perlakuan pada sampel. Seperti halnya pada larutan blanko, sampel darah dimasukkan kedalam tabung reaksi menggunakan clinipette sebanyak 10 µl kemudian masukkan reagen glukosa sebanyak 1,0 µl setelah itu sample di inkubasi selama 30 menit. Hasilnya sampel membentuk larutan berwarna merah muda (pink). Sampel yang sudah di inkubasi kemudian di uji menggunakan Spektrofotometer untuk mengetahui panjang gelombang (λ) dan absorban pada sampel. Namun sebelumnya terlebih dahulu larutan balnko yang sudah di inkubasi diperiksa menggunakan alat ini. Hal ini dilakukan agar sampel mempunyai nilai pembanding dengan balnko. Hasil absorban pada blanko mempunyai nilai yang beragam, yakni 0,078; 0,077 dan 0,77. Selanjutnya baru kemudian sampel diperiksa menggunakan spektrofotometer. Adapun hasil absorban yang didapat yakni -0,039. Hasil nilai negatif yang didapat dianggap positif, maka nilai absorban yang sebenarnya adalah sebesar 0,039.

Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sampel, maka selanjutnya dilakukan perhitungan pada sampel. Hal ini dilakukan agar nilai glukosa dalam sampel dapat diketahui. Panjang gelombang sampel mempunyai nilai sebesar 546,0 nm. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus, yakni :
Csampel =  x Cstandar

Maka nilai glukosa yang didapat pada sampel adalah sebesar 35,238 mg/dl

D.    Kesimpulan
Serum (sampel darah) dengan sampel no.2 mempunyai konsentrasi glukosa sebesar 35,238 mg/dl. Karena konsentrasi nilai glukosa kurang dari rentang batas normal nilai glukosa normal yakni 60-110 mg/dl, maka sampel tersebut dapat dikatan tidak normal atau bias disebut juga dengan istilah Hipoglikemi.

Daftar Pustaka
Wikipedia. (2011). Glukosa. [Online]. Tersedia :
http://id.wikipedia.org/wiki/Glukosa.html. [8 September 2011].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar