Halaman

Kamis, 04 Maret 2010

Perkembangan Wimax di Indonesia


Perkembangan Wimax di Indonesia
Senin, 01 Juni 2009
Pesatnya perkembangan teknologi digital dan tumbuh suburnya aplikasi-aplikasi multimedia mendorong terciptanya inovasi teknologi dengan kemampuan lebih baik, efisien, dan harga yang murah. Misalnya, media Dense Wavelength Division Mode (DWDM) untuk jaringan Fiber Optic (FO) dan Multi Protocol Label Switching (MPLS) untuk jaringan berbasis Internet Protocol (IP). Media wireless dengan teknologi cellular (GSM,CDMA, EDGE, dan 3G) dan Broadband Wireless Access (BWA) seperti Personal Area Network (PAN), Wireless Fidelity (WiFi), dan Worldwide Interoperability Microwave Access (WiMAX). Media satelit dengan teknologi Digital Video Broadband Satellite (DVB-S) dan Mobile Satellite Service (MSS).
Semua perkembangan teknologi itu memberikan peluang bisnis dan investasi yang sangat luas, sekaligus muncul tuntutan agar menyediakan infrastruktur telekomunikasi, mulai dari jaringan switching dan backbone, hingga jaringan akses yang menghubungkan ke lokasi pelanggan (last mile). Di Indonesia, penggunaan teknologi wireless sangat sesuai diterapkan karena adanya kesenjangan infrastruktur. Pembangunannya mudah, cepat, dan investasi awal tidak terlalu besar.
Namun demikian,teknologi wireless memiliki kendala utama dalam hal penggunaan dan pengaturan spektrum frekuensi yang merupakan sumber terbatas. Dengan teknologi wireless berstandar WiMAX maka perbaikan terhadap efisiensi penggunaan spektrum akan terjawab. Beberapa kelebihan WiMAX, yaitu kemampuan mentransfer data hingga 75 Mps, penggunaan modulasi OFDM untuk mengatasi kondisi Non Line Of Sight (NLOS), serta kemampuan interoperability yang bisa menekan harga. Selama ini teknologi yang digunakan masih mengharuskan kondisi Line of Sight (LOS) dan bersifat proprietary. Memiliki perancangan jaringan relatif sederhana karena hanya berdasarkan kondisi bebas pandang antara base station (BS) dan subscriber station (SS). Untuk mengatasinya, disain jaringan WiMAX memerlukan pendekatan yang lebih rumit, menyerupai perancangan cell pada sistem selular. Diperlukan pengaturan letak antar BS dengan kapasitas dan radius cell dipilih berdasarkan peruntukan dan tingkat kepadatan pengguna.
Manfaat WIMAX untuk meningkatkan nilai kompetitif bisnis, meningkatkan perkembangan perusahaan TI, mendorong implementasi e-government dan e-commerce, mendorong implementasi tele-working, tele-conferencing, tele-education, dan tele-medicine, mendorong implementasi untuk kegiatan hiburan dan promosi wisata, pemerataan akses data dan membuka peluang bisnis layanan dan konten baru.
Saat ini pemerintah lebih memilih mengalokasikan pita frekuensi 2,3 GHz yang akan dilelang untuk penerapan WiMAX di Indonesia. Pita selabar 100 MHz ini memang relatif paling kosong dibandingkan dengan spektrum lainnya. Sedangkan aada pita frekuensi 2,5 GHz, masih terdapat microwave link, BWA, dan juga masih digunakan untuk sistem komunikasi satelit penyiaran digital oleh Cakrawarta (Indovision) dengan cakupan nasional.
Sumber: Made Meganjaya (Manager Dukungan Penjualan)