Halaman

Sabtu, 10 Desember 2011

Penentuan Kadar Kolesterol (Metode Warna Enzimatik)


LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA KLINIK

PENENTUAN KADAR KOLESTEROL
(METODE WARNA ENZIMATIK)

No. Praktikum             : III
Nama                           : Dichy Nuryadin Zain
NIM                            : 31108053
Tanggal                       : 14 September 2011


A.    Tujuan
1.      Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol dalam darah
2.      Mengintrepresentasikan hasil laboratorium yang diperoleh

B.     Alat dan Bahan
Ø       Alat
1.      Spektrofotometer
2.      Clinipette
3.      Tabung reaksi
4.      Rak tabung reaksi
5.      Pipet tetes
6.      Tissue
Ø       Bahan
1.      Serum/Plasma
2.      Reagen Kit Kolesterol (Spinreact)

C.    Hasil Pengamatan & Pembahasan
Pada praktikum kimia klinik pertemuan ketiga adalah menentukan kadar kolesterol pada darah. Hal ini dilakukan agar mahasiswa dapat menyiapkan pasien untuk pemeriksaan kolesterol dalam darah, kemudian mahasiswa dapat menginterprestasikan hasil laboratorium yang diperoleh.
Kita tahu bahwa kolesterol merupakan steroid alcohol yang tidak jenuh yang termasuk ke dalam golongan lipid yaitu senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi hanya larut di dalam pelarut organik. Dua pertiga bagian dari kolesterol plasma diesterifikasi dengan asam basa lemak jenuh dan tak jenuh rantai panjang dan satu pertiga bagian terdapat sebagai kolesterol tidak teresterifikasi. Pada manusia, 60-70% diangkut oleh LDL, 20-35% oleh HDL dan 5-12% ole VDL. Maka dari itu, praktikan ingin mengetahui seberapa banyakkah kolesterol di dalam darah manusia, yakni dengan cara pemeriksaan kolesterol pada sampel darah tertentu.
Preparasi pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara mempersiapkan segala alat dan bahan yang diperlukan untuk praktikum ini diantaranya yaitu sampel darah. Adapun sampel darah yang akan digunakan disimpan di dalam tabung darah khusus. Dalam pelaksanaannya harus dengan hati-hati agar darah tidak terkontaminasi oleh zat lain, sehingga tidak akan mengganggu dalam hal pemeriksaan.

Penentuan kadar kolesterol dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya yakni mempersiapkan larutan baku pembanding (standar) atau biasa kita kenal sebagai larutan Blanko. Larutan blanko diambil dari reagen kit kolesterol untuk perbandingan sampel dengan larutan baku satndar. Dalam praktikum kali ini praktikan menggunakan reagen kit dari pabrikan Spinreact.
Larutan baku standar dimasukkan ke dalam tabung reaksi dengan menggunakan alat khusus yang kita ketahui yakni clinipette. Seperti dalam praktikum sebelumnya yakni dalam praktikum pemeriksaan kadar glukosa dalam darah, alat yang biasa digunakan untuk mengambil sampel maupun larutan baku standar adalah dengan menggunakan clinipette. Clinipette yang digunakan juga mempunyai variasi volume yang bereda-beda. Dalam praktikum ini kami menggunakan clinnipette yang mempunyai ukuran 10 µl dan 1,0 µl. Larutan blanko yang sudah dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian disimpan (inkubasi) selama 10 menit minimal pada suhu ruangan (15-25 oC).

Blanko yang sudah disimpan kemudian diperiksa oleh instrumen spektofotometri untuk mengetahui  panjang gelombang (λ) yang nantinya akan digunakan dalam pemeriksaan sampel. Hasil absorban standar yang didapat diantarnya 0,199; 0,198 dan 0,197.
Setelah itu lalu masuk ke dalam perlakuan sampel darah yang akan digunakan dalam pemeriksaan kali ini. Sampel terbaik adalah serum (berasal dari yang tidak hemolisis). Kolesterol dalam serum stabil selama 1 minggu pada suhu kamar (18-30 oC) dan 6 bulan pada keadaan beku. Adapun nilai kolestrol yang normal pada tubuh manusia yakni < 200 ml/dl.
Seperti halnya pada larutan blanko, sampel darah dimasukkan kedalam tabung reaksi menggunakan clinipette sebanyak 10 µl kemudian masukkan reagen glukosa sebanyak 1,0 µl setelah itu sample di inkubasi selama 10 menit. Setelah penambahan reagen pada sampel terbentuk larutan berwarna merah muda (pink). Sampel yang sudah di inkubasi kemudian di uji menggunakan Spektrofotometer untuk mengetahui panjang gelombang (λ) dan absorban pada sampel. Adapun hasil absorban sampel yang didapat yakni -0,430; -0,430 dan -0,429. Hasil nilai negatif yang didapat dianggap positif, maka nilai absorban yang sebenarnya adalah sebesar 0,430; 0,430 dan 0,429.
Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap sampel, tahapan selanjutnya yakni dengan melakukan perhitungan nilai absorban standard dan nilai absorban sampel dengan konsentrasi standar. Hal ini dilakukan agar nilai kolesterol dalam sampel dapat diketahui. Perhitungan nilai konsentrasi kolesterol dapat dilakukan dengan menggunakan rumus, yakni :
Csampel =  x Cstandar

Adapun nilai konsentrasi kolesterol dalam darah (serum) yang didapat adalah sebesar 434,01 mg/dl.

D.    Kesimpulan
Konsentrasi kolesterol dalam serum (sampel darah) dengan sampel no.2 mempunyai nilai sebesar 434,01 mg/dl. Karena konsentrasi nilai kolesterol lebih dari rentang batas normal nilai kolesterol normal yakni < 200 mg/dl, maka sampel tersebut dapat dikatan tidak normal.

Daftar Pustaka
Wikipedia. (2011). Kolesterol. [Online]. Tersedia :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kolesterol.html. [15 September 2011].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar